Rabu, 20 Oktober 2010

191 Dusun di Wonogiri belum terjangkau listrik

Wonogiri (Espos)–Tidak kurang dari 191 dusun yang tersebar di 16 kecamatan di Wonogiri hingga kini masih belum bisa menikmati  terangnya listrik. Dusun-dusun itu kebanyakan terletak di wilayah dengan kondisi geografis berbukit-bukit dan terpencil.
Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro, saat dihubungi Espos, Minggu (17/10) mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri bertekat mengatasi masalah tersebut dengan menganggarkan sejumlah dana tertentu untuk pengadaan sambungan listrik ke dusun-dusun itu. “Sampai saat ini masih ada 191 dusun yang tersebar di 16 kecamatan belum terjangkau listrik. Paling banyak di Karangtengah, Batuwarno dan Giriwoyo, karena letak geografisnya yang memang cukup menyulitkan dan butuh biaya besar untuk memasang sambungan,” jelas Arso.
Sayangnya, keterbatasan kemampuan keuangan daerah membuat tekat dan upaya Pemkab ini tampaknya bakal memakan waktu cukup lama. Sebagai contoh pada 2010 ini, dengan anggaran Rp 400 juta, Pemkab hanya bisa melakukan pemasangan jaringan listrik di empat dusun.
Sedangkan pada 2011 mendatang, kata Arso, dalam KUA PPAS APBD 2011 hanya dianggarkan Rp 200 juta. Arso mengungkapkan anggaran untuk pemasangan jaringan listrik berkisar Rp 95 juta-Rp 110 juta per kilometer (Km) untuk sambungan lurus dan lebih dari Rp 100 juta/km untuk sambungan yang berbelok-belok. Dengan demikian, anggaran Rp 200 juta itu paling hanya cukup untuk 2-3 instalasi.
“Kami harus menentukan skala prioritas. Dasar pertimbangannya adalah potensi dan nilai ekonomis wilayah itu, bahwa dengan pemasangan jaringan listrik itu akan mendatangkan keuntungan secara ekonomis bagi masyarakat,” jelas Arso.
Selain itu, Arso menambahkan Dinas PESDM akan mengajukan proposal permohonan bantuan pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ke Pemerintah Provinsi Jateng, khususnya untuk daerah-daerah yang benar-benar sulit terjangkau jaringan listrik PLN. Tahun 2009 lalu, kata Arso, Wonogiri mendapatkan bantuan pemasangan  569 jaringan PLTS di Karangtengah dan Sendangsari, Batuwarno.
Sedangkan untuk wilayah-wilayah yang tergolong sangat sulit dijangkau seperti di Bulukerto, pihaknya berencana mengajukan anggaran pembuatan kincir air untuk pembangkit listrik mikro hidro (PLMH). Lebih jauh, Arso mengatakan sampai saat ini, tingkat elektrifikasi atau wilayah yang terjangkau jaringan listrik PLN di Kabupaten Wonogiri baru 69-70 persen. “Memang akan sulit kalau mewujudkan target 100%. Tapi nanti lambat laun pasti bisa,” katanya.
Ketua Komisi C DPRD, Catur Winarko mengatakan dalam KUA PPAS APBD 2010, anggaran untuk pengadaan sambungan listrik di dusun-dusun yang belum terjangkau hanya Rp 200 juta. “Tapi kami akan mengupayakan agar dana ini bisa ditambah saat pembahasan RAPBD 2011 nanti. Paling tidak, sama dengan tahun 2010,” kata Catur.

Pekan depan, pendaftaran CPNS Wonogiri dimulai

Wonogiri (Espos)–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri akan membuka pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi 2010 mulai Rabu (27/10) hingga Jumat (5/11). Anggaran senilai Rp 730 juta telah disiapkan untuk proses rekrutmen CPNS tersebut.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri, Rumanti Permanandyah, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (18/10) mengungkapkan akan ada perbedaan dalam pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2010 ini. Khususnya saat tes seleksi.
“Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya di mana tes dilaksanakan satu hari, tahun ini, tes seleksi diselenggarakan dua hari berturut-turut. Dalam rapat di provinsi, 8 Oktober lalu, tes dijadwalkan Sabtu-Minggu, 4-5 Desember. Pendaftaran dilaksanakan 27 Oktober-5 November dan seleksi administrasi pada 28 Oktober-11 November,” ungkap Rumanti.
Masih berdasarkan hasil rapat di tingkat provinsi, Rumanti mengatakan proses rekrutmen CPNS di seluruh kabupaten/kota di Jateng akan difasilitasi oleh Pemprov. Artinya, Pemkab/Pemkot tidak diperbolehkan menyelenggarakan secara mandiri. Bahkan untuk penyusunan soal tes pun, dilakukan bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri yang ditunjuk oleh Pemprov.
Tes yang diselenggarakan dua hari itu, terang Rumanti, meliputi tes psikologi pada hari pertama dan tes akademis pada hari kedua. Tes psikologi meliputi tes bakat skolastik dan tes skala kematangan. Sedangkan tes akademis meliputi tes pengetahuan umum (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan), tes substitusi pemerintah daerah (perkantoran, Pemda di Jateng, ekonomi regional Jateng dan Bahasa Inggris).
“Khusus untuk lowongan bidang protokol dan pranata komputer harus mengikuti tes wawancara yang direncanakan pada 10-13 Desember,” terang Rumanti.
Mengenai jumlah lowongan, sebagaimana diinformasikan sebelumnya, berjumlah 197 lowongan, terdiri atas 89 lowongan tenaga kependidikan, 59 lowongan tenaga kesehatan dan 49 lowongan tenaga teknis. Namun demikian, Rumanti mengatakan jumlah lowongan tersebut masih bisa berubah, sebab pihaknya melalui Bupati mengajukan penambahan lowongan. Informasi mengenai jumlah pasti lowongan itu, baru akan diketahui dalam rapat di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN), Selasa (19/10).